sa

Selamat datang di WeBlog Imaduddin.B, Amd.AK

Jumat, 30 April 2010

Menghapus Kebencian

Kadang dalam hidup diperlukan pengorbanan dari hati kita untuk melihat kenyataan. Peristiwa hidup akan terus berjalan seiring kita masih mampu untuk menatap dan merasakan kenikmatan hidup dalam keterpurukan.

Bukan nyata dan bukan pula kisah cerita fiksi. Sering kali kita, saat mulai menapaki jalan-jalan yang sering kita lewati dalam arti peristiwa dalam hidup yang sama dimana sudah tidak aneh lagi pada saat kita menjumpainya. Saat hidup mulai dicoba, saat jalan yang maha lurus mulai di arahkan ke jalan yang maha buruk, seperti itulah godaan dan ujian itu justru bukan dari lawan kita (musuh hidup). Melainkan segala ujian itu muncul dari permasalahan hidup dengan teman kita sendiri. Teman yang seharusnya mampu saling melindungi, membantu dalam kesulitan,dan menjaga kita saat kita dalam masalah dan lain sebainya. Teman yang membicarakan, mencemooh temannya sendiri.

Kita pasti selalu punya cita dan mimpi, bagaimana semua itu tidak terjadi. Satu hal dalam hidup adalah semua manusia tidak mempunyai tempramen sikap yang sama. Perbedaan itulah yang mencirikan bahwa kita hidup.

Benci terhadap seseorang bukan berarti baik, kita hidup bukan semata-mata untuk keburukan seseorang. Kita diberikan kesaksian, dengan mata, hati dan semua anggota badan kita supaya kita lebih bijak terhadap apa-apa yang akan terjadi pada dirikita. Seorang muslim tidak akan mebicarakan temannya, menjelek-jelekan temannya sendiri. Tidak akan ada kata buruk walaupun temannya itu mempunyai sifat yang buruk.

Menjaga nama baik seseorang maka kitapun akan dijaga nama baiknya, secara otomatis. Dengan tidak diminta ataupun memohon, mereka akan membicarakan kita dengan kebaikan. Walaupun kita tidak mengharapkan itu, karena jika kita mengharapkan sanjungan sama denga kita
mengharapkan neraka panas di akhirat kelak.

Kekuatan hati untuk tetap istiqamah, akan membawa kita pada kedamaian hati. Bukan hal baru dan ini bukan jalan hidup yang tabu. Memang tidak segampang yang diucapkan, ke-ridha’an dan ke-ikhlasan kita terhadap hal yang membuat kita sakit (kesabaran) itulah yang akan membuat/membikin kita menjadi manusia yang memang memiliki kuallitas hidup yang baik.

Satu tahapan yang ingin di lewati semua manusia. Menanamkan sikap sabar dan istiqamah, dan memaafkan sesama dan memberikan sesuatu yang terbaik pada diri sendiri dan sesama pada umumnya.

Tidak ada komentar: