Jika hidup kita di tantang, apa yang akan kamu lakukan?
Hidup menantang arus tidaklah gampang, ibarat kita berjalan melewati padang pasir gersang dibawah terik matahari, melawan haus dan panasnya sinar mentari tidak ada tumbuhan hijau yang menyejukkan.
Ibarat melewati tebing yang curam ditantang oleh ketakutan dan maut, memacu adrenalin untuk menentukan langkah yang tepat agar tidak mudah terjatuh dan terhempas kedasar.
Ibarat berlayar di tengah samudra tanpa ada petunjuk pasti, melawan badai serta ombak tinggi. Walaupun kita melewati tantangan tersebut dan menghadapi laut tenang, kita harus tetap tenang dan fokus pada berlayar karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di laut yang luas.
Itulah hidup menurut saya, jika kita harus melawan arus kita akan mengalami tekanan yang berbobot dari pada orang yang berjalan sesuai arus. Apakah saya orang yang melawan arus, saya sendiri tidak tahu tentang hal ini. Saya masih menghabiskan diri saya di depan layar monitor tiap hari, menghabiskan uang saya untuk mempostingkan tulisan – tulisan saya yang tak pasti.
Saya mencoba membangun ide – ide sederhana, dari apa yang orang tidak rasakan. Karena saya sendiri tidak memahaminya banyak ide saya yang di buang ke tong sampah, tidak diterima dan di acuhkan.
Itulah hidup, banyak kalangan yang memaknai hidup ini dengan caranya sendiri. Duduklah dengan seorang tukang parkir, dengarkan obrolan mereka, dan akhirnya saya tau itulah hidup mereka. Sekarang duduklah bersama dengan orang yang memiliki pangkat tinggi, dengarkan omongan mereka, dan akhirnya saya memahami itulah hidup mereka. Sekarang sucikan tubuh kita kemudian duduk dikeheningan, dengarkan dan renungkan kehidupan kita, dimana posisi kita semestinya, dan itulah hidup kita.
Hidup memang banyak tanya dan teka – teki. Saya tidak tahu hari esok, saya tidak tau sejam kemudian. Dan saya hanya tau sekarang, bahwa saya sedang menjalani hidup saya saja. Bukan hidup orang lain.
Ini bukan tentang krtitik berfikir tapi berfikir kritis tentang kehidupan sendiri, bukan untuk mencaci sendiri tapi instropeksi diri, banyak sudah orang yang tak pernah instropeksi diri, lepas dari hukum alam berprilaku sesuai nafsunya.
Ini arus hidup. Membuat suatu paradigma baru. Mari kita berlomba – lomba mencari kebaikan karena kesesatan sudah merajalela disini, disekitar kita, dimana lagi.
Brain chritic, jika saya harus menjadi orang lain untuk merubah keadaan sangatlah tidak mungkin, jadilah diri sendiri dengan memberikan contoh positif disekitar kita. Saya suka dengan hidupku, hidup yang sia – sia dijalani di muka bumi ini, yang dikelilingi hawa nafsu bejat. semoga saya diberi ketabahan untuk menjalani ini semua godaan yang menyesatkan.
Hidup menantang arus tidaklah gampang, ibarat kita berjalan melewati padang pasir gersang dibawah terik matahari, melawan haus dan panasnya sinar mentari tidak ada tumbuhan hijau yang menyejukkan.
Ibarat melewati tebing yang curam ditantang oleh ketakutan dan maut, memacu adrenalin untuk menentukan langkah yang tepat agar tidak mudah terjatuh dan terhempas kedasar.
Ibarat berlayar di tengah samudra tanpa ada petunjuk pasti, melawan badai serta ombak tinggi. Walaupun kita melewati tantangan tersebut dan menghadapi laut tenang, kita harus tetap tenang dan fokus pada berlayar karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di laut yang luas.
Itulah hidup menurut saya, jika kita harus melawan arus kita akan mengalami tekanan yang berbobot dari pada orang yang berjalan sesuai arus. Apakah saya orang yang melawan arus, saya sendiri tidak tahu tentang hal ini. Saya masih menghabiskan diri saya di depan layar monitor tiap hari, menghabiskan uang saya untuk mempostingkan tulisan – tulisan saya yang tak pasti.
Saya mencoba membangun ide – ide sederhana, dari apa yang orang tidak rasakan. Karena saya sendiri tidak memahaminya banyak ide saya yang di buang ke tong sampah, tidak diterima dan di acuhkan.
Itulah hidup, banyak kalangan yang memaknai hidup ini dengan caranya sendiri. Duduklah dengan seorang tukang parkir, dengarkan obrolan mereka, dan akhirnya saya tau itulah hidup mereka. Sekarang duduklah bersama dengan orang yang memiliki pangkat tinggi, dengarkan omongan mereka, dan akhirnya saya memahami itulah hidup mereka. Sekarang sucikan tubuh kita kemudian duduk dikeheningan, dengarkan dan renungkan kehidupan kita, dimana posisi kita semestinya, dan itulah hidup kita.
Hidup memang banyak tanya dan teka – teki. Saya tidak tahu hari esok, saya tidak tau sejam kemudian. Dan saya hanya tau sekarang, bahwa saya sedang menjalani hidup saya saja. Bukan hidup orang lain.
Ini bukan tentang krtitik berfikir tapi berfikir kritis tentang kehidupan sendiri, bukan untuk mencaci sendiri tapi instropeksi diri, banyak sudah orang yang tak pernah instropeksi diri, lepas dari hukum alam berprilaku sesuai nafsunya.
Ini arus hidup. Membuat suatu paradigma baru. Mari kita berlomba – lomba mencari kebaikan karena kesesatan sudah merajalela disini, disekitar kita, dimana lagi.
Brain chritic, jika saya harus menjadi orang lain untuk merubah keadaan sangatlah tidak mungkin, jadilah diri sendiri dengan memberikan contoh positif disekitar kita. Saya suka dengan hidupku, hidup yang sia – sia dijalani di muka bumi ini, yang dikelilingi hawa nafsu bejat. semoga saya diberi ketabahan untuk menjalani ini semua godaan yang menyesatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar