Hidup ini bagai dua sisi mata uang, kadang dibenci dan kadan dikasihi. Saya memang tidak hidup di zaman ketika orang mencurahkan kasih sayang, saling terima dan memberi pada yang susah.
Kau memberikan contoh hidup nyata, meluruskan pandangan hidup yang harus dibenarkan yang mempunyai aneka tujuannya masing - masing sehingga membuatnya menajdi buram bagi para penyanjungnya. Mereka telah menerikkan yang membaut bulu kudukku menjadi merinding, berdiri dan sadar, bahwa saya dan mereka itu sama, satu oenciptam satu ajaran dan satu bangsa yang agung.
Syukurlah pandangan hidupku tidak kelabu, saya diberikan pemahaman hidup yang sisteatis, terususun menjadi beberapa rangkaian keterangan - keterangan dalam pedoman hidup dan menagajarkannya.
Kau yang menyadarkanku, bahwa saya ada diantara dua budaya yang bertenangan dan saling mempengaruhi khususnya dinegri ini, ingin menang dan saling menentang, mencurigai. Tidak semua halnya dengan ajaran bapak ibuku, ajaran nenek moyangku.
Dipelupuk mata, dengan dimensi-NYA Allah akan menurunkan bala tentaranya untuk menentang dua budaya tersebut, yang mendualismekan ajaran - ajaran hidup, apakah kita akan menyaksikannya kelak? Siapa Dajjal sebenarnya? dan benarkah Nabi Isa akan turun dari langit?
Jika benar kita percaya, kita akan menyaksikannya!. kedua buadaya ini akan bertubrukan jika Allah menghendakinya, mudah - mudahan kita adalah orang yang diberi selamat, karena orang - orang yang berimanlah yang diberikan keselamatan dunia dan akhirat. Bukan milik orang - orang yang hidupnya dualisme dengan ajaran - ajaran yang dia tidak memahaminya?
Kita adalah sekumpula orang - orang diakhir yaum, kita semua meyakni itu, tapi apa yang sudah kita perbuat, saling mencela, menghina. marilah kita kembali kepada Qur'an sebagai pedoman hidup kita, seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.