sa

Selamat datang di WeBlog Imaduddin.B, Amd.AK

Senin, 04 Agustus 2008

Mau menjadi seorang yang berguna

Sekarang adalah saatnya membuktikan jika ini adalah kebenaran. Banyak hal-hal yang tidak bisa kita ketahui jika hanya kita berdiam saja, kita hanya merasa yang paling benar. Padahal diluar sana banyak orang yang bertanya, masih banyak kawan yang menunggu kita, masih banyak keluarga yang sedang menanti kita menjadi kawan, teman, sahabat, dan anak yang bisa menentukan sikap kita sendiri.
Kita sudah terlatih untuk bisa bangun dari kesusahan sendiri, kita sudah biasa dengan hinaan, ejekan, cacian orang - orang yang kita anggap membenci kita. Kita hanya bisa merasakan semua itu dengan sebelah hati kita merasakannya. Padahal mereka mau kita mengerti keadaan mereka, kita hanya egois, kita hanya ingin senang sendiri, kita hanya ingin bahagia sendiri, kita hanya ingin kaya sendiri. Karena itulah mereka menganggap kita kurang dalam sosialisasi hidup, kita bahkan suka mencap mereka sebagai orang yang kurang usaha, dll.
Apakah itu yang kita butuhkan, bukan itu yang orang tua kita kehendaki. Saya teringat ketika saya pernah membuka suatu catatan teman saya, disitu ditulis "Jika kita akan membuat kesalahan, ingatlah kedua orang tuamu". Hmmmm mungkin memang benar seperti itu, orang tua kita jangan kita salahkan karena mereka mungkin kurang dalam memberikan perhatian kepada kita.
Sebetulnya apa sih yang sudah kita terima dari orang tua kita selain Uang dan kasih sayang dia. Apa yang Anda rasakan, kalau saya mereka memberikan semua itu hanya untuk melihat kita sukses, hanya ingin kita menjadi orang sesuai dengan harapan mereka. Jika, mereka menginginkan "wah anak saya harus jadi artis, nih". atau anak saya harus jadi Dokter dll. Memang mereka mengusahakan itu semua, namun kebebasan kita akan di tawarkan atau diganti dengan cita - cita mereka.
Yup, zaman kita sekarang sudah beda. Sekarang zamannya orang tua yang membebaskan anak - anaknya dalam menentukan pilihannya. Benarkah? saya rasa tidak, kewajiban orang tua semakin berat, karena keadaan negara kita semakin hari lebih menderita dari pada ekonomi keluarga kita, keluarga para birokrat dll. Negara kita semakin renta dengan umur jagung atau bahkan masih muda, sudah terasa tua. Sudah tidak gadis lagi negri ini, sudah di koyak - koyak kepentingan luar.
Orang tua kita kurang memperhatikan itu, acara tv semakin gila - gilaan saja, Aurat dipertontonkan, adegan - adegan yang seharusnya tidak di perankan sudah layak dikonsumsi oleh anak - anak dan lebih parahnya tanyangan sinetron sudah termasuk tayangan BO (bimbingan Orang Tua). Ini sudah sangat mengerikan dari pada tragedi Bom Bali, ini sudah sangat merusak akhlak dan moral negri ini. Kebudayaan yang kita pertahankan hanyalah "ke egoisan", apa yang sekarang kita praktekan, selain mempertahankan kezaliman. Setiap suku, dan etnis sudha merasa menjadi orang liberalis, Wuihhhh sukses orang barat menciptakan Bangsa ini mejadi negri makmur dengan kezalimannya, mereka sudah menciptakan negri kita menjadi sebuah "wayang" dan mereka lah "dalangnya". Mereka yang menciptakan kita seperti ini. Apakah layak kita menjadi bangsa Indonesia.
Orang tua kurang tegas dalam hal pemilihan tayangan tv, ini semua harus dikembalikan kepada kita sebagai generasi penerus bangsa. Jika kita mau bangsa kita bangkit, kita harus hilangkan Pornografi, Pornoaksi, dan hal hal yang bertentangan dengan keutuhan bangsa kita, kita hapuskan. karena semua itu adalah produk - produk para penjajah.